Main » 2009 » November » 1 » Kristus, Kekuatan dan Hikmat Allah
Kristus, Kekuatan dan Hikmat Allah
1:54 PM

Nas Alkitab : 1 Korintus 1:18 - 2:5


Pendahuluan.

Bagian ini merupakan kelanjutan dari alur surat Paulus kepada jemaat Korintus. Pada bagian sebelumnya Paulus mengkomentari mengenai perpecahan jemaat di Korintus akibat sikap favoristisme. Mereka telah mengidolakan beberapa hamba Tuhan berdasarkan hikmat manusia. Diakhiri di ayat 17 Paulus menegaskan bahwa, Paulus tidak datang dengan hikmat manusia seperti yang mereka harapkan, tetapi dengan hikmat Allah.

 

Isi.

Bagian ini di bagi menjadi beberapa bagian:

18 – 25 menegaskan bahwa Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah.

Kristus disalibkan dan mati, itulah kebodohan bagi orang dunia (v. 22). Orang-orang yang memiliki hikmat manusia tentu akan menganggap hal ini (Kristus yang disalib dan mati) adalah hal yang sia-sia dan bodoh.

Bagi bangsa Yunani yang sangat mencintai hikmat dan dikenal sebagai kiblat filsafat waktu, menganggap konsep Juruselamat yang disalibkan merupakan omong kosong yang memalukan dan bukan suatu logika yang menarik. Sementara bagi bangsa Yahudi, yang menjunjung Taurat, mereka tersandung dengan Kristus yang disalib karena ada tertulis, “ sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah” (Ulangan 21:23). Tetapi bagi orang Yunani maupun orang Yahudi yang terpanggil Allah, juruselamat yang tergantung itu adalah “kekuatan Allah dan hikmat Allah)

 

26 – 31 Menegaskan kondisi jemaat Korintus yang sebetulnya secara manusia tidak memiliki hikmat apa-apa dan dianggap tidak berguna.

Jemaat Korintus sebenarnya tidaklah memiliki kelebihan. Justru karena hikmat dari Allah mereka dapat mengalahkan hikmat dunia (27). Paulus menegaskan itu  bukan karena hikmat manusia tetapi karena hikmat Allah. Dan karena hikmat Allah juga mereka dikuduskan dan dibenarkan di hadapan Allah.

 

2:1-5  Menegaskan kesederhanaan Khotbah Paulus.

Bagian ini menegaskan bagaimana kondisi Paulus waktu datang kepada jemaat Korintus dengan kesederhanaan. Paulus menyadari ia tidak bisa berkata-kata dengan indah seperti orang-orang hebat. Namun demikian Paulus datang dengan hikmat dan kekuatan dari Allah.

 

Aplikasi.

Hikmat Allah terutama dinyatakan pada salib Kristus. Tetapi tidak semua orang memiliki perspektif  yang benar terhadap hikmat Allah. Paulus mencermati ada tiga sikap yang muncul terhadap salib.

1.      Tersandung pada salib.

Sikap orang Yahudi. Walaupun dalam Yesaya 53 dijelaskan bahwa Mesias akan menderita, tetapi bangsa Yahudi tidak mengerti dan tidak mau menerima. Mereka tetap meminta tanda bahwa Mesias adalah raja yang besar (raja secara lahiriah). Oleh sebab itu ketika mereka melihat Yesus disalib mereka menganggap bahwa Yesus bukanlah Mesias yang mereka harapkan.

2.      Menertawakan.

Sikap orang Yunani.  Konsep penderitaan salib tidak sesuai dengan konsep hikmat manusia. Tidak logis dan di luar rasio.

3.      Percaya dan mengalami kuasa dan hikmat salib.

Mereka yang telah dipanggil oleh kasih karunia Allah dan telah memberi tanggapan dengan iman (2Tes. 2:13-14)

 

Penutup.

Bagaimana dengan kita. Adakalanya kita akan mengadapi orang-orang yang termasuk dalam golongan pertama dan kedua. Mereka dengan sombong mengatakan bahwa salib adalah kebodohan. Mereka berusaha menggulingkan dasar iman Kristen tetapi pada kenyataannya mereka akan binasa. Oleh sebab itu mari kita tetap berpegang teguh pada iman kita bahwa kita akan diselamatkan oleh kekuatan salib itu. 2 Tesalonika 2:13-17.


Allah telah merasa puas dengan salib untuk menyelesaikan soal dosa, maka kitapun harus merasa puas dengan apa yang memuaskan hati Allah yaitu salib. (Why Do Christians Suffer by Theodore H. Epp)

Views: 935 | Added by: heri | Rating: 0.0/0 |
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *: