Rene Descartes | 4:00 PM | ||||||||||||
"Saya berpikir maka saya ada" (Latin: Cogito ergo sum) dari Discourse on Method Rene Descartes adalah seorang ahli matematika, ilmuwan, dan filsuf terkenal dari Perancis. Dia dikenal sebagai filsuf pertama dan terkemuka di era moderen yang dengan serius melawan skeptism (keragu-raguan). Pandangannya tentang pengetahuan dan kepastian, dan pandangannya tentang hubungan antara pikiran dan tubuh telah memberi pengaruh yang besar selama tiga abad terakhir. Descartes lahir di La Haye (sekarang disebut Descartes) dan bersekolah di Jesuit College of La Flèche antara tahun 1606 dan 1614. Descartes kemudian mengaku bahwa pendidikannya memberi dia sedikit pengetahuan dan hanya matematikalah yang telah memberi dia ilmu pasti. Dalam keluh kesahnya ini, dia bergabung dengan paduan suara para filsuf abad 17 termasuk Bacon, Hobbes dan Locke. Pada 1618 dia pergi ke Holland (Belanda) untuk melayani tentara angkatan darat Prince Maurice of Nassau, saat dalam perjalanan ke Jerman bersama para tentara angkatan darat itu. Pada malam 10 November, dia mengalami serangkaian mimpi yang dia artikan sebagai tanda-tanda bahwa dia akan menemukan suatu ilmu yang universal (a universal science). Pengaruh yang paling penting bagi Descrates pada saat itu adalah ahli matematika Issac Beeckman. Issac Beeckman mendorong Descartes dengan memberikan sejumlah masalah dan mendiskusikan masalah-masalah fisika dan matematika. Karya penting pertama Descartes adalah "Regulae or Rules for the Direction of Mind" yang ditulis pada tahun 1628-9 tetapi tidak diterbitkan hingga 1701. Karya ini menunjukkan minat Descartes pada metode yang dia bagikan kepada beberapa ilmuwan, ahli matematika dan filsuf abad 16 dan 17. Salah satu sumber metode ini adalah matematika kuno. Tiga belas buku "Euclid's Elements" merupakan contoh dari pengetahuan dan metode deduktif. Tetapi bagaimana semuanya itu bisa dicapai? Archimedes telah membuat berbagai penemuan yang terkenal. Bagaimana dia bisa membuat penemuan-penemuan itu? Metode yang hasilnya diumumkan ini (kadang-kadang disebut metode sintesis) benar-benar bukan metode yang hasilnya telah ditemukan. Jadi, penelitian ditujukan untuk metode yang digunakan oleh para ahli matematika kuno untuk penemuan mereka (metode analisa). Descartes benar-benar yakin bahwa penemuan metode yang tepat adalah kunci dari meningkatnya pengetahuan. Untuk diskusi yang lebih luas dan rinci tentang metode ini, bisa dilihat di buku "The Rationalists," Oxford University Press, Oxford, 1982, Chapter 2 yang ditulis oleh John Cottingham. Pada November 1628 Descartes berada di Paris, dimana dia menjadikan dirinya terkenal saat bertentangan dengan Chandoux. Chandoux mengaku bahwa ilmu hanya bisa didasarkan pada kemungkinan. Pandangan ini mencerminkan dominasi skeptisisme lingkaran intelektual Renaissance di Perancis. (This view reflected the dominance in French intellectual circles of Renaissance skepticism.) Pandangan skeptis ini berasal dari krisis religius di Eropa yang merupakan akibat dari Reformasi Protestan dan diperparah dengan penerbitan "Sextus Empiricus" dan pencerminan ketidaksetujuan antar penulis klasik. Keadaan ini diperparah lagi dengan pertimbangan-pertimbangan tentang perbedaan budaya antara budaya Dunia Baru dan Eropa, dan oleh perdebatan tentang sistem Copernican baru. Semuanya ini telah disusun sedemikian rupa oleh Montaigne dalam karyanya, "Apology for Raymond Sebond", dan dikembangkan oleh para pengikutnya. Descartes diserang dengan pandangan ini, hanya mengakui bahwa kepastian bisa dijadikan sebagai dasar pengetahuan dan bahwa dia sendiri memiliki suatu metode untuk mendapatkan kepastian itu. Pada tahun yang sama Descartes pindah ke Holland dimana dia tetap mendapatkan gangguan singkat hingga tahun 1649. Di Holland, Descartes menghasilkan karya ilmiah yang disebut "Le Monde" atau "The World" yang diterbitkan pada 1634. Namun, pada akhirnya dia belajar bahwa Galileo telah dipersalahkan oleh gereja karena mengajarkan Copernicanism. Buku yang ditulis Descarte berpusat pada Copernican, sehingga buku itu dikecam. Pada 1638 Descartes menerbitkan sebuah buku yang berisi tiga esai di bidang matematika dan ilmu ilmiah dan "Discourse on Method". Karya ini ditulis di Perancis (daripada di Latin) dan ditujukan untuk dunia pendidikan daripada hanya untuk bidang akademis. Pada 1641 Descartes kembali menulis buku "Meditationes de Prima Philosophia" (Meditations on First Philosophy). Karya pendek ini bersifat lebih metafisika daripada ilmiah, dan bertujuan untuk mendirikan dasar- dasar tertentu untuk ilmu pengetahuan yang telah diumumkan Descartes pada perdebatannya dengan Chandoux pada tahun 1628. (Untuk mengetahui lebih jelas tentang buku ini baca "Structure of the Meditations". Buku ini diterbitkan bersama-sama dengan "Objections and Replies" dari enam (dan kemudian tujuh) filsuf dan teolog, termasuk Thomas Hobbes, Pierre Gassendi dan Antoine Arnauld. Setelah buku Meditations, Descartes menghasilkan "The Principles of Philosophy" pada 1644, pernyataan terlengkap atas filosofinya yang matang dan atas sistem Cartesian secara umum. Bab 1 menjelaskan pandangan metafisika Descartes. Bab 2 memberikan penjelasan rinci tentang prinsip-prinsip fisika Catesian. Bab III menerapkan prinsip- prinsip fisika untuk memberikan penjelasan rinci tentang bumi, dan Bab IV tentang berbagai fenomena di bumi. Dua bagian lagi, direncanakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan tanaman dan binatang dan manusia, tetapi tidak lengkap. Pada 1648 Descartes menerbitkan "Notes Against a Program"-- suatu respon terhadap suatu selebaran yang diterbitkan tanpa nama oleh Henricus Regius, Professor of Medecine (Profesor kesehatan) di University of Utrecht (Universitas Utrecht). Regius sejak awal sudah mendukung dan antusias terhadap Descartes. Tetapi ketika Regius menerbitkan "Foundations of Physics" karyanya, Descartes memprotesnya karena Regius telah tanpa malu menggunakan makalah Descartes yang tidak diterbitkan yang telah dia dapatkan dan Regius juga telah menyimpang dari ide-ide Descartes.(t/Ratri) Diterjemahkan dari:
| |||||||||||||
Views: 1469 | Added by: heri | Rating: 0.0/0 | |
Total comments: 1 | ||
| ||